Rabu, 13 Agustus 2014

Kisah tourku part 1 bagian 2




Kisah tourku part 1

Bagian 2
Lanjutan
Peristiwa perundingan yang alot itu dilakukan oleh Muna yang begitu tangguh menghadapi ibu dan masnya penyewa panyung itu, akhirnya kami pun sudah sepakat untuk menyewa, tidak sabar kami pun ganti baju dan langsung menuju ke spot utama yaitu air pantai dan bermain-main dengan air indrayanti yang dingin yang ditemani dengan terik matahari yang bergitu terang. Tapi hanya adam saja yang tinggal di bawah panyung dan sambil bermain hpnya, karna orang indonesia suka berfoto kami pun melakukannya dengan teman-teman dan adamlah yang menjadi fotografer abal-abalnya haha,,  tak lama kemudian kami melihat dua orang bule asal argentina kalau ngk salah mereka tak sabar kami pun lanngsung enggajak berfoto dengan mereka sebelu si Khalqi melakukan speakingnya yang begitu menyesetjiwa, akhirnya setelah berfoto kami bergegas ke tempat perlindungan dari sinar matahari, tapi hanya boby yang masih dan bermain dengan air, disana boby menjelaskan bahwa dia telah melihat sesuatu sesosok atau sebuah yang berwarna hitam (what it is?) hanya boby yang tau itu apa. Setelah semua berganti baju untuk bergegas pulang ke Semarang, tak lama kami ke tempat parkir dan mengambil motor lalu bergegas pulang, tetapi perjalanannya berubah jalur, katanya se lebih cepat lewat solo, yaudah kami lewat solo yang terkenal adam itu, sepanjang perjalanan kami disuguhi pohon-pohon yang dirindang sebelum menginjak ke daerah solo yang ternyata tidak sesuai harapan. Kami juga lewat klaten yang katanya disitu juga ada penjual nasi kucing yang murah dan banyak tapi apa daya setelah kami sampai di depan ahabat yang huruf S nya hilang itu adalah suatu tempat Prakerin bagi seorang pengendara sejati Adi, didepannya ada penjual nasi kucing tapi hebatnya warungnya sedang tutup. Penonton pun kecewa dan mencari nasi kucing lainnya karna kami mengatasi budget kami yang sedikit, tak lama kami berhenti dulu di tempat nasi goreng tapi tidak jadi  karena kami mempertimbangkan penyakit Kanker kam (Kantong Kering) lalu adi pun yang memimpin perjalannya tapi sayangnya adi tidak berhenti saat ada warung kucing, lalu bergegaslah muna mengambil posisi pertama unntuk mencari makanan yag murah dan berkualitas bagi kantong dan perut, tak lama kami sampai ditempat yang begitu indah dan nyaman bagi kami tanpa basa basi kami langsung makan dan minum hingga nasi yang tadi banyak menjadi ludes des, penjual senang kami kenyang, haha, tapi ada satu yang tidak makan sebut saja wicak dia tidak makan mungkin dia memiliki usus yang panjang atau tidak lapar hehe, setelah semua selesai kami berbincang dengan mas”mas penjual nasi kucing tentang perjalanan yang lebih cepat meuju ke semarang. Akhirnya kami mendapat sebuah jalan yang tidak berbatu atau bergulakacang, Sore menyambut dan salatiga pun semakin dekat dan kami mulai senang karna semakin dekat dengan rumah, tak lama kami sampai di daerah Bawen yang indah dan asri, lalu irfan pun mengambil motor yang dititipkannya, lalu aku pun pulang kerumah semua pulang ke rumah dengan lancar, semua senang dan cerita itu tak pernah terlupakan bagi kami, kami juga menceritakan kepada teman teman.
 Terimakasih Allah,

1 komentar: